Wamendikbud: Minat Baca Anak Sekolah Sangat Kurang

Wamendikbud: Minat Baca Anak Sekolah Sangat Kurang

JAKARTA, (PRLM).- Wamendikbud Bidang Pendidikan, Musliar Kasim menyampaikan kegelisahannya atas kurangnya minat baca anak-anak sekolah.

“Minat baca anak-anak kita hingga hari ini sangat berkurang. Jika mereka disuruh membaca 1 jam saja mungkin tidak akan betah, kecuali kalau anak-anak tersebut belajar dengan baik, tetapi kalau untuk menonton televisi berjam-jam pun mereka betah bahkan rela meninggalkan makan,” tutur Wamendikbud Musliar Kasim, saat memberikan sambutan pada acara pengumuman pemenang sayembaraba penulisan naskah buku pengayaan 2012, di Hotel Aryaduta Jakarta, Senin (5/11).

Menurut Musliar, di negara-negara maju anak-anak diwajibkan untuk membaca buku, dan buku yang diwajibkan untuk dibaca itu bukan buku pelajaran tapi buku sastra dan ini untuk menambah citivitas anak-anak, menambah kearifan. “Saat ini anak-anak Indonesia tidak ada yang diwajibkan membaca buku,” katanya.

Kebiasaan membaca bagi orang dewasa kata dia, patut dipelihara kemudian disebarluaskan kepada anak didik kita. “Ini akan memberikan manfaat yang luar biasa,” tegas Musliar.

Minat baca anak-anak juga kurang bisa jadi dikarenakan buku yang menarik untuk dibaca itu tidak ada, atau tidak banyak tersedia. “Saya tidak tahu mengapa para penerbit tidak antusias menerbitkan buku-buku cerita yang menarik bagi anak-anak,” katanya.

Sementara Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemdikbud, Diah Harianti dalam laporannya mengatakan, sayembara penulisan naskah buku pengayaan merupakan kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan sejak tahun 1988, artinya tahun 2012 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-24.

Tujuan penyelenggaraan sayembara ini menurut Diah, untuk menggali, mengembangkan, dan mendayagunakan potensi menulis di kalangan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, serta masyarakat umum.

Jenis naskah yang disayembarakan pada tahun 2012 ini adalah kelompok pengayaan pengetahuan meliputi, pengetahuan lama dan matematika, pengetahuan sosial dan humaniora, pengetahuan keterampilan. Kemudian kelompok pengayaan kepribadian meliputi novel, cerita pendek, drama, puisi, pantun dan biografi.

Diah menambahkan, sayembara tahun 2012 ini diikuti 0leh 847 orang peserta yang berasal dari 30 provinsi, dan ada 3 provinsi yang tidak berpartisipasi yakni provinsi maluku Utara, Papua Barat dan Sulawesi Utara.

Sedangkan jumlah peserta kata Diah, terdiri atas pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 267 orang, siswa 102 orang dan umum sebanyak 102 peserta. “Untuk menilai naskah sayaembara dibentuk dewan juri yang berjumlah 55 orang yang terdiri akademisi dari perguruan tinggi, penulis, penyair, dramawan dan sastrawan.

Dari 847 naskah telah terpilih 53 pemenang, 8 orang kelompok siswa, 12 orang kelompok umum, dan 34 orang kelompok pendidik dan tenaga pendidik yang berasal dari 10 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Banten, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat dan Sulawesi Tenggara.(kominfo/A-89)***

sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/210019

Leave a comment